Pembaca berita guna kali ini saya mencoba menyajikan
sarat-sarat untuk tumbuhnya buah melon agar dapat tumbuh dengan baik seperti
yang anda harapkan dan yang nantinya akan menghasilkan hasil yang maksimal.
1. Faktor Iklim
Berbicara masalah iklim tidak
terlepas dari sinar matahari, curah hujan, kelembapan, dan suhu udara . sinar
matahari merupakan sumber energy utama bagi tanaman. Sinar mataharilah yang
menyebabkan tanaman dapat membentuk karbohidrat ( gula ).
Tanaman melon sangat memerlukan sinar
matahri. Apabila melon kurang mendapat sinar matahari pada awal
pertumbuhannya bisa mengalami etiolasi
(jangkung, lemah, mudah rebah). Sedangkan bagi tanaman melon yang telah
berbuah kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan buah melon tidak manis atau
berkurang tingkat kemanisannya. Dari sinar matahri yang penting adalah
intensitas cahaya ( teriknya sinar ) dan panjang atau lamanya penyinaran .
didaerah tropic seperti Indonesia lamanya penyinaran rata-rata 12 jam per hari(
kecuali kalau hari mendung atau hujan ) Intensitas cahaya yang terbaik untuk menanam melon yaitu pada daerah
pegunungan itulah sebabnya tanaman hortikultura lebih cocok pada daerah
pegunungan demikian juga halnya dengan tanaman melon.
Curah hujan termasuk turunnya kabut,
embun dan salju dapat menjadi sahabat yang baik bagi petani, tetapi dapat pula
menjadi momok, yang sangat menakutkan (jadi bagi anda yang mau menanam melon
harus ada tambahan biaya untuk mempekerjakan PAWANG HUJAN biar selama
masa tanam melon tidak turun hujan he…he…) hal ini karena penanaman melon, curah hujan dapat
mempengaruhi bahkan dapat menjadi faktor penentu keberhasilan atau kegagalan
usaha tani melon. Curah hujan yang tinggi, selain dapat merusak tanaman secara
langsung juga dapat menjadikan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi
perkembangan pathogen. Selain itu , curah hujan yang terus menerus pada saat
tanaman melon menjelang panen akan mengurangi kadar gula dalam buah. Bahkan
buah melon yang seharusnya manis, rasanya dapat menjadi seperti mentimun atau labu air, kehilangan rasa
manisnya. Kelembaban udara erat hubungannya dengan curah hujan, dan cuaca
mendung / berawan, Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi tanaman
melon. Dalam kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah diserang penyakit.
Untuk mencegah perkembangan penyakit itu harus dilakukan pennyemprotan
pestisida secara intensif .
Tentang suhu udara, sesuai dengan
daerah asalnya tanaman melon membutuhkan suhu udara yang cukup panas. Suhu yang
dibutuhkan untuk perkecambahan benih melon antara 25-35 derajat Celsius. Sedang
dalam masa pertumbuhan selanjutnya, tanaman melon membutuhkan suhu udara antara
20 – 30 derajat celcius.
Angin yang bertiup cukup keras dapat
merusak tanaman melon. Tiupan yang kencang dapat mematahkan tangkai daun,
tangkai buah, dan batang tanaman. Dalam hal penyerbukan, melon dibantu oleh
Lebah. Apabila tiupan angin cukup kencang lebah jarang yang datang di
pertamanan melon, akibatnya produksi buah rendah.
Penguapan merupakan faktor yang
mempengaruhi pada tanaman melon, khususnya mempengaruhi besar kecilnya buah.
Semakin tinggi penguapan, semakin banyak air yang dibutuhkan. Tanaman melon
pada dasarnya membutuhkan cukup air yang
banyak. Tetapi, kebutuhan air tersebut sebaiknya dipenuhi dari air irigasi,
bukan oleh air hujan. Sebenarnya, kandungan air dalam tanaman suma sebagian
kecil saja dari air yang dihisap oleh tanaman. Sebagian besar air yang dihisap
oleh tanaman digunakan untuk metabolism tanaman. Rata-rata tanaman menghisap
air 300 – 500 gruntuk menghasilkan 1 gr bahan kering tanaman.
2. Tinggi Rendahnya Letak Geografis
Altitude ( tinggi rendahnya tempat permukaan
laut ) erat hubungannya dengan iklim. Altitude juga mempengaruhi keadaan curah
hujan, suhu udara, intensitas cahaya, dan panjangnya penyinaran oleh matahari.
Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian 300-1.000 meter
diatas permukaan laut. Di Indonesia, altitude yang cocok untuk menanam melon
yaitu di daerah Bogor, Cisarua, Batu (Malang-Jawa timur) dan daerah sekitar
Lampung serat daerah-daerah pegunungan lainnya.
3. Kesuburan Tanah
Faktor tanah bagi tananam memegang
peranan penting karena tanah sebagai penyangga akar, tempat berdirinya tanaman,
tempat reservoar ( gudang )air, zat-zat hara, dan udara bagi pernafasan akar
tanaman. Tanah dikatakan subur apabila dapat memberikan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman seoptimal mungkin.
Faktor-faktor yang dapat menyuburkan
tanah yaitu ;
. kandungan air
. curah hujan
. kandungan bahan organik
. suhu, organisme tanah
. kemasaman tanah
. struktur
. tekstur tanah
. kandungan udara
. serta kelengkapan dan ketersediaan zat-zat
hara
Semua faktor itu membentuk kemasaman tanah.
Pada tanah yang terlalu masam sebagian unsur hara yang dibutuhkan tanaman, diikat
oleh ion Cu ( tembaga ) dan Fe ( Besi ). Oleh sebab itu, tanah yang lengkap oleh
zat-zat hara yang dibutuhkan tanaman, belum tentu zat-zat tersebut “ tersedia” bagi
tanaman. Dalam hal tanaman melon, tanah yang dihendaki ialah tanah liat berpasir
yang banyak mengandung bahan organik. Tanah demikian jarang ditemui sehingga untuk
menanam melon harus ditambahkan sejumlah pupuk kandang ( kotoran ayam ) dan pasir,
agar pertumbuhan tanaman optimal. Pupuk kandang dari kotoran ayam relative lebih
cepat larut di dalam tanah dari pada kotoran kambing, sapi, dan kuda. Karena itu
pupuk dari kotoran ayam cocok untuk menanam melon yang umurnya kurang dari 3 bulan.
Tanaman melon tumbuh baik pada kemasaman tanah (pH) 5,8 – 7,2. Panambahan pupuk
kandang menambah kemasasan. Untuk menghidari jangan sampai terlalu masam perlu ditambahkan
kapur pertanian, atau dolomit, supaya kemasaman tanah yang dikehendaki melon terpenuhi.
Pada tanah dengan kemasaman tinggi ( tanah gambut ), daun melon akan menguning dan
akhirnya mati terutama pada musim kering. Mungkin hal itu terjadi karena ada beberapa
unsur hara yang tersedia pada tanah dengan kemasaan tinggi itu. Seperti tanaman
CUCURBITACEAE
lainnya, tanaman melon tidak menyukai tanah yang tergenang air. Untuk itu perlu
dibuat bedengan-bedengan agar pengaturan airnya baik.
4. Faktor
Biotik
Setelah dibicarakan faktor-faktor abiotik
( iklim dan tanah ) perlu dilihat faktor biotic yang besar pula pengaruhnya bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman melon. Faktor biotic itu antara lain ; hama,
pathogen, gulma. Untuk mengurangi faktor biotik yang dapat mempengaruhi produksi
melon disekeliling tanaman perlu dibuatkan pagar. Pagar itu dapat dibuat dari batang
singkong yang tidak terpakai atau dengan bambo. Hama, pathogen dan gulma adalah
3 jenis musuh petani yang selalu mengancam pertanaman melon. Untuk mengawasi ketiganya
perlu dilakukan pengendalian yang tepat. Pengawasan yang terus-menerus (
monitoring), perlu dilakukan terhadap semua tanaman melon agar pathogen penyebab
penyakit dapat diketahui sebelum menyebar keseluruh tanaman. Disamping itu, perlu
pengenalan hama yang dapat menjadi faktor pathogen perlu dikuasai pula
Ok , Gan
sekian dulu artikel ini dari kami bagi anda yang tinggal di daerah yang tidak
sesuai dengan kondisi sarat tanaman melon diatas anda bisa pindah tempat
tinggal dulu atau kontrak lahan dulu he….he….itung-itung mendukung program
pemerintah pemerataan penduduk.
Sumber : Bertanam Melon by Ir. Nur Tjahjadi, Kanisius
– Yogyakarta, 1987