Bercocok Tanam Melon
Pengerjaan Tanah
Tanah dikerjakan
bersamaan dengan kegiatan persemaian, agar pada saat pegolahan tanah selesai,
bibit tanaman dari persemaian dapat langsung di pindah ke lapang. Pekerjaan
yang pertama adalah membuat bedengan. Apabila tanaman melon akan di beri turus
bambu, bedengan cukup dengan kelebaran 1 meter. Tetapi bila tanpa turus dan
tanaman dibiarkan terhampr di tanah, bedengan perlu lebih luas, kira – kira 2
meter. Tanah dicangkul / digarpu dengan kedalaman 20 – 30 cm. setelah itu
dibuat lubang dengan ukuran kira – kira 20 x 20 x 20 cm, untuk tempat pupuk
kandang. Jarak antara lubang yang satu dengan yang lain 50cm.
gambar disamping kiri adalah bedengan untuk menanam melon dengan memakai turus.
gambar disamping kanan adalah cara menanam melon yang dihamparkan di tanah ( tanpa turus )
Pemberian Pupuk Kandang, Pupuk
Dasar dan Pengapuran.
Setelah pembuatan
lubang selesai, pupuk kandang diberikan 1 – 2 kg per lubang. Pupuk kandang yang
paling baik adalah dari kotoran ayam, yang bebas dari sekam padi, karena sekam
padi banyak mengandung pathogen yang akan merugikan tanaman melon. Diatas pupuk
kandang ditaburkan insektisida / nematisida berbentuk butiran ( granule )
sebanyak 1 -2 sendok makan per lubang.
Pupuk dasar, yang
berupa campuran urea,TSP dan KCL ( 1:1:1) masing – masing 15 gram diberikan
juga. Setelah itu, pengapuran dengan kapur pertanian / dolomite 1 – 2 genggam,
untuk mengurangi kemasaman tanah akibat pemberian pupuk kandang. Selain itu,
kalsium dan magnesium yang ada di dalam kapur bermanfaat pula bagi tanaman.
Persemaian
Benih melon yang
akan di semaikan, terlebih dahulu direndam di dalam air selama 2 – 4 jam.
Kemudian benih disemaikan pada kantung plastik, yang telah diisi tanah dan
pupuk. Tanah dan pupuk kandang dicampur
dengan perbandingan 5:1, setiap 1 meter kubik campuran tersebut ditambahkan 500
gram urea, 250 gram TSP dan 250 gram KCL.
Benih disemaikan
dalam posisi tegak dengan bagian lembaga ( bakal, akar, batang, daun )
menghadap ke bawah. Hal demikian dimaksudkan agar tanaman dapat tumbuh dengan
baik, tidak mudah rebah.
Pot kantung
plastic ( berukuran 15 x 8 cm ) yang telah ditanami melon, disirami dengan larutan
pupuk mikro dengan kosentrasi seperti yang dianjurkan pada masing – masing
kemasan. Pot kantung plastic di tempatkan dalam sungkup plastic yan mudah di
buka dan di tutup. Pada kondisi cuaca lembab / hujan serta pada malam hari
sungkup plastic ditutup, sedang pada cuaca cerah sungkup plastic di buka
kembali. Penempatan bibit melon di dalam sungkup plastic , untuk melindungi
dari gangguan hama dan pathogen. Penutupan sungkup pada malam hari bertujuan
agar tanah persemaian tetap hangat, sesuai dengan suhu yang diinginkan bagi
pertumbuhan awal tanaman melon.
Penanaman
Pada saat bibit melon sudah berumur 10 – 14 hari, sudah cukup kuat
untuk dipindah ke lapang. Akar tanaman di usahakan tidak sampai rusak waktu
menyobek kantung plastic. Cetakan tanah di usahakan tidak pecah / hancur,
karena hal demikian bisa mengakibatkan kerusakan akar, dan tanaman akan layu
jika hari panas. Pada saat pemindahan ke lapang, dilakukan pemupukan, yaitu
dengan urea, TSP, dan KCL masing – masing 25 gram. Pupuk urea di letakkan pada
lubang tugalan pertama, kira – kira 10 – 15 cm dari arah tertentu tanaman,
sedang pupuk TSP dan KCL ditaruh pada lubang tugalan yang lain dengan jarak 10
– 15 cm dari arah sebaliknya.
Pemisahan letak antara pupuk urea dengan pupuk TSP –
KCL dimaksudkan untuk menghindari terjadinya ikatan N-P dan N-K. seperti telah
diketahui bersama bahwa ikatan N-P dan N-K tidak dapat/ sulit diserap oleh
tanaman.
Pemangkasan.
Tanaman melon mempunyai banyak cabang yang tumbuh
pada setiap ketiak daun. Dalam istilah biologi cabang ini disebut tunas
lateral. Karena banyaknya cabang itu perlu dilakukan pemangkasan. Caranya
tanaman melon dilanjarkan pada turus bamboo berbeda dengan cara pemangkasan
tanaman yang dihamparkan di tanah. Tanaman melon yang diberi lanjaran turus
bamboo, cabang pada ketiak daun pertama sampai dengan ketiak daun kedelapan
dipangkas. Demikian pula tunas apical (pucuk) daun ketujuh belas juga
dipangkas. Cabang pada ketiak daun berikutnya dipelihara untuk produksi buah.
Sebenarnya pada
ketiak daun yang pertama, buah sudah dapat muncul, tetapi dari pengalaman
kualitas buah yang dihasilkan dari cabang pada ketiak daun pertama hingga ke
delapan kurang baik. Hal ini dikarenakan tanaman belum berdaun cukup, untuk
memproduksi buah yang baik. Tanaman meon yang dihamparkan di tanah ( tanpa
turus bamboo ), tunas lateral kesatu, kedua, ketiga dan keempat dipelihara.
Tunas apical ( pucuk )daun kelima dipangkas. Produksi buah dilakukan pada
cabang keempat sampai kedelapan, dari tunas lateral yang dipelihara, yaitu
tunas kesatu, dua, tiga dan keempat.
Seleksi buah
Setiap tanaman
melon, mempunyai potensi untuk menghasilkan buah 10 – 20 buah. Setiap cabang
dari tunas lateral mampu menghasilkan 1 – 2 calon buah, padahal setiap tanaman
bercabang antara 15 – 20 buah cabang. Tetapi tidak semua calon buah akan
berhasil menjadi buah. Sebagian calon akan rontok karena tidak sempat
diserbuki, sebagian lagi rontok karena tidak kebagian makanan. Oleh sebab itu
seleksi buah perlu dilakukan agar menghasilkan kualitas buah yang baik. Jika
vigor tanaman tidak kuat untuk menyangga tiga atau empat buah melon sebaiknya
buah yang dipelihara dipilih yang bentuk dan penampakannya baik.
Pemupukan.
Pada saat tanaman
berumur 10 hari di lapang, dilakukan pemupukan lagi dengan pupuk urea, TSP, dan
KCL masing – masing 25 gram. Pemupukan yang sama dilakukan juga pada saat
tanaman berumur 20 hari, 30 dan 40 hari, dengan dosis dan jenis yang sama.
Setiap melakukan pemupukan jarak antara pupuk dengan tanaman tidak boleh
terlalu dekat, kira – kira 10 – 15 cm dari tanaman. Pupuk mikro diberikan melalui
daun, setiap 10 hari sekali menurut konsentrasi yang dianjurkan dari masing –
masing jenis. Tanaman melon sangat responsif terhadap pemupukan. Tetapi
pemberian pupuk harus bertahap, seperti telah disebutkan diatas. Jika pemupukan
dilakukan sekaligus, cairan yang ada di dalam tanaman akan mengalir kedalam
tanah. Akibatnya tanaman melon akan mati kehabisan cairan.berikut adalah jadwal
pemberian pupuk untuk tanaman melon per tanaman.
Keterangan : P.K adalah pupuk kandang
Dosis pemupukan seperti dalam tabel diatas tidak
mutlak harus tepat seperti tersebut diatas. Tetapi tergantung dari jenis tanah
yang digunakan, jenis tanaman sebelumnya, dosis pemupukan sebelumnya, dan jenis
pupuk yang di gunakan sebelumnya.
Pengairan
Tanaman melon
menghendaki udara yang kering untuk pertumbuhannya. Namun demikian tanah harus
lembab, pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan, pengairan sebaiknya
dilakukan pada sore hari atau malam hari. Walaupun untuk pertumbuhannya tanaman
melon sangat membutuhkan air, tetapi jika berlebihan air akan merusak parakaran
tanaman. Karena itu harusselalu diusahan agar selalu bebas dari genangan air.
Jika air sampai menggenang, selokan – selokan di tepi bedengan perlu segera di
pebaiki
Sumber : Penebar swadaya