Pages

BENIH PEPAYA DAN PENYIMPANANNYA


BENIH DAN PENYIMPANANNYA
Biji pepaya bentuk agak bulat, besarnya dapat sampai 5 mm dan terdiri dari embrio, jaringan kulit makanan dan kulit biji. Embrio disini adalah
tanaman baru hasil dari persatuan sel induk betina dan sel induk jantan setelah terjadinya penyerbukan dan pembuahan. Embrio ini, nantinya akan tumbuh menghasilkan tunas dan membentuk akar. Jaringan makanan berbentuk endosperm, mengandung banyak bahan makanan memenuhi rongga biji. Kulit biji jelas berfungsi untuk melindungi embrio, sebaliknya kulit biji akan menentukan pula kecepatan perkecambahan dan pertumbuhan embrio. Sewaktu masih melekat pada buah, biji dilapisi kulit biji yang berwarna keputihan, lunak dan agak bening. Biji yang akan disimpan atau akan ditanam harus dibersihkan dari lapisan luar ini. Pembersihannya dapat langsung atau dengan cara fermentasi ( membiarkan biji 2 – 3  hari ) kemudian di cuci bersih. Jika biji tanaman tanpa membuang lapisan lunak ini, pertumbuhan akan lama dan tidak seragam. Biji untuk benih harus diambil dari buah yang telah tua dan masak di pohon. Biasanya semakin masak buah itu ( masak di pohon ) makin cepat berkecambahnya. Biji sebaiknya diambil dari bagian buah yang tengah ( 1/3 bagian tengah ) , hal ini dikarenakan bagian tengah mengandung biji pohon sempurna2 kali jumlah biji jenis lainnya. Biji – biji ini lalu dikering anginkan. Kulit biji pepaya berwarna hitam dengan permukaan kasar bergerigi, membentuk alur – alur sepanjang biji, tebal dank eras. 1 gram biji pepaya mengandung 45 – 50 butir saja.
Bila kita membeli atau memperoleh biji jenis baru ( unggul) sedang waktu tanam masih menunggu musim beberapa bulan lagi, maka biji pepaya tersebutharus disimpan dahulu. Sebab kita akan kecewa bila biji yang ditanam tidak tumbuh. Disinilah arti pentingnya penyimpanan benih tersebut. Penyimpanan benih harus menjaga kekuatan dan daya tumbuh biji agar tetap tinggi, dengan demikian kelestarian jenis tersebut akan terjamin. Sudah tentu dengan penyimpanan banyak faktor yang akan mempengaruhi biji. Karenanya biji yang disimpan harus minimal memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.        hendaklah biji yang baik, bijinya besar – besar, utuh ( tidak pecah ) sehat, dan berasal dari buah dengan derajat kemasakan yang cukup atau masak pohon.
2.       Kandungan air dalam biji harus cukup rendah ( lebih kurang 12% ). Menetapkan kandungan air tanpa alat tidak mungkin apalagi pengeringan biji biasanya dilakukan secara alamiah dengan cara mengangin-anginkan.
3.       Varietas buah sedikit akan banyak memberikan perbedaan.
4.       Suhu sekitar tempat penyimpanan berpengaruh besar terhadap viabilitas biji. Oksigen, karbondioksida, sinar matahari langsung perlakuan terhadap biji ( fungisida, insektisida dan lainnya) akan senantiasa pula mempengaruhi biji dalam penyimpanan.
5.       Hindari menyimpan biji dalam kantong – kantong tertutup atau kantong kertas atau di tempat yang tertutup pada suhu ruang akan menyebabkan biji cepat kehilangan daya tumbuh kecambahnya. Biji akan mudah mengisap atau kehilangan kandungan airnya tergantung suhu disekitarnya.
6.       Ruangan yang berpendingin AC lebih baik untuk menyimpan biji, ( karena suhunya relatif tetap ) daripada ruangan dengan suhu kamar.
biasanya yang dilakukan oleh orang – orang diluar negeri menyimpan biji pepaya atau biji lainnya digunakan desikator, atau eksikator yang diberi silika gel, calcium chloride atau arang sehingga udara sekitar biji jadi selalu kering, ( silica gel, CaCl dan arang mengisap uap air ).  Sumber : Penebar Swadaya, Bandung, 1986

 

Blogger news

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Blogroll

Blog Archive