Pages

TIPS TANAMAN HIDROPONIK



 Sistem hidroponik merupakan sistem menanam tanaman hias dalam ruangan yang lebih praktis, bersih, dan menghemat tenaga, hal ini di karenakan tanaman yang memakai sistem hidroponik memakai kerikil sintesis sehingga tanaman terhindar dari kotoran, jika kita
bandingkan dengan menggunakan tanaman dalam tanah, sistem hidroponik bisa meminimalkan pencegahan penyakit yang akanmenyerang tanaman. Dan dengan sistem hidroponik ini hamper semua tanaman bisa memakai sistem ini.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan atau dipersiapkan dalam menggunakan sistem hidroponik adalah batu apung, pasir, pecahan batu bata, atau kerikil sintesis tetapi batu sintesis ini harus terlebih dahulu dicuci bersih agar terhindar atau bebas kotoran yang menempel sebagai pengganti tanah. Atau lecaton dn blahton yang merupakan kerikil sintesis yang terbuat dari tanah liat, dimana bahan – bahan itu memiliki daya serap terhadap air, mampu mempertahankan kelembapan yang diiginkan oleh tanaman serta cukup higroskopis berkat rongga rongga di dalammnya.  Baik lecaton maupun blahton merupakan bahan impor yang tinggi sehingga harganya lebih mahal dibandingkan dengan bahan hidroponik lainnya. Batu apung sering dipakai sebagai bahan pengganti, selain harganya lebih murah, juga mudah didapatkan karena banyak terdapat di Indonesia.  Pot yang khusus dirancang untuk berhidroponik terdiri dari 2 bagisn atau 2 pot yaitu, pot dalam dan pot luar  diserta dengan indicator atau alat penunjuk kebutuhan air yang terpasang dalam pot dalam. Pot-pot hidroponik banyak ragamnya pot hidroponik yang terbuat dari melamine dan plastic ini pada bagian dalamnya dibuat bercelah banyak pada sisi dekat dasar pot. Celah atau lubang pada pot dalam tersebut dibuat dengan maksud supaya akar tanaman yang melayang di atas cairan makanan tidak akan kekurangan oksigen karena medianya merupakan butiran yang agak besar. Pot dalam ini juga dilengkapi dengan indicator yang diselipkan pada saluran tegak di salah satu sisi dindingnya. Indicator ini berupa pipa gelas yang berisi batang penunjuk permukaan cairan, sehingga dapat diketahui apakah kerikil itu  masih cukup banyak ataukah tinggal sedikit. Pot dalam berisi media dan tanaman, sedangkan pot luar berisi air dan pupuk. Semua jenis tanaman membutuhkan zat-zat makanan hal ini juga tidak jauh berbeda dengan zat makanan yang dibutuhkan oleh tanaman hidroponik dimana pepberian pupuk yang tepat dan cermat akan membantu kesegaran dan penampilan dari tanaman sistem hidroponik ini. Pupuk terbaru untuk keperluan hidroponik ini biasanya dikenal dengan LEWATIT HD-5 yang mana jenis pupuk ini tidak akan larit dalam air  seperti pupuk-pupuk majemuk lainnya. Pupuk jenis ini memang mahal tetapi jenis pupuk ini bisa dipakai sampai enam bulan berikutnya dan kita tidak perlu menggantinya.
TIPS Menyusun Pot Hidroponik.
Menanam sistem hidroponik tahap pertama yang perlu kita lakukan adalah meyiapkan potnya terlebih dahulu. Mula –mula pot dalam kita diisi dengan medium tanah setinggi seperempat meter dari tinggi pot supaya akar tanaman nantinya tidak merendam air yang mengakibatkan pembusukan,. Menyusul kemudian mempersiapkan tanaman yang akan dihidroponikan. Untuk tanaman yang sifatnya tanaman lama tanaman tersebut harus berhati-hati mencabutnya agar supaya akar-akarnya tidak rusak dan tetap dalam keadaan baik. Kemudian akar tanaman tersebut kita cuci bersih, tetapi jika akar tersebut terlalu panjang bisa dipotong, lalu tanaman tersebut bisa di tanam di pot bagian dalam untuk kemudian ditimbuni medium tanam samapi batas  dibawah bibir pot. Sedangkan pot luar yang tidak memiliki celah sama sekali di isi air sampai jarum indicator menunjukkan batas hamper maksimum dan diberi pupuk lewatit HD-5sebanyak 2  - 3 sendok the. Pemberian pupuk ini bisa dilakukan dengan cara di bungkus menggunakan kain dan diletakkan pad cowakan yang terdapat di pantat pot hidroponik bagian dalam. Jika telah sampai batas enam bulan pupuk bisa diganti dengan yang baru.
Cara berikutnya yang bisa kita lakukan adalah jika kita menggunakan ember plastic atau lainnya yang tanpa menggunakkan alat indicator; langkah-langkah yang bisa kita lakukan  adalah ;
1.       Semprot terlebih dahulu ember yang akan kita gunakan denga cat hitam agar netral ditaruh atau diletakkan dalam container apapun.
2.       Seperempat dari tinggi pot / ember plastic diisi dengan media dan pupuk setelah sebelumnya dipasang sebuah paralon pada tepi ember. Tinggi paralon sedikit melebihi tinggi ember plastic.
3.       Setelah paralon terpasang barulah berikut medianya , dengan menggunakan cara yang sama tanaman dihidroponikkan.
4.       Barulah setelah itu di tutup dengan media lagi sampai kurang lebih di bawah mulut ember. Setelah batu media diisikan, kemudian diberi air sampai setinggi seperempat ember.
5.       Untuk mengecek ada tidaknya pupuk dan air cukup dengan mencelupkan sebatang lidi ke dalam lubang paralon tadi.
6.       Agar tanaman tidak layu dikarenakan bulu-bulu akarnya belum tmbuh tanaman perlu dilindungi plastic untuk mencegah penguapan. Selama itu tanaman akan dimanfaatkan persediaan makanan dari daun yang masih ada.
pada umumnya masa peralihan / adaptasi ini akan memakan waktu 2 minggu dan selama itu tanaman harus diletakkan dalam tempat teduh dahulu, setelah melewati masa 2 minggu, barulah kita akan mengetahui hasilnya apakah usaha hidroponik kita berhasil sempurna atau gagal total (GATOT ha….ha… kayak nama orang saya ya men…).keberhasilan hidroponik kita ketahui dari warna daun yang tampak hijau segar, dan selanjutnya tanaman bisa diletakkan di tempat terbuka dan setiap 2 minggu sekali dilakukan penyiraman kalau memang airnya berkurang.



 

Blogger news

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Blogroll

Blog Archive