Pages

PENYAKIT DAN PENGENDALIAN HAMA MELON

untuk artikel saya kali ini akan mengulas tentang penyakit yang biasanya menyerang tanaman melon yang sangat merugikan para petani ketika panen telah tiba dan juga kami menyajikan cara atau bentuk pengendaliannya dari hama atau penyakit yang menyerang melon.

Tanaman melon di Indonesia masih tergolong tanaman baru. Benihnyapun masih mengimpor, dari Taiwan, Amarika Serikat, dan Jepang. Karen benih dari luar negeri, tanaman melon sangat rentan terhadap pathogen. Usaha pengendalian  pathogen dan hama lebih diarahkan pada pencegahan penyebaran. Karenjika pathogen / hama sempat menyerang tanaman, dengan cepat organisme pengganggu tersebut menjalar ke seluruh tanaman. Untuk mencegah penyebaran pathogen/ hama melon, perlu dilakukan pemantauan setiap hari. Adapun jenis-jenis pathogen yang biasa menyerang melon antara lain : fusarium, pseudoperonospora, erysiphe, bakteri virus, nematode, serta beberapa cendawan tanah penyebab penyakit busuk akar seperti  pythium, phythophophthora, sclerotium dan sclerotinia serta verticillium. Sedang hama yang dapat menyerang tanaman melon adalah ; kutu daun aphis, kumbang mentimun, ulat pemakan daun, ulat perusak buah, lalat buah dacus, tungau, serta thrips.
Untuk lebih jelasnya berikut keterangan dari berbagai penyakit yang menyerang melon diantaranya
Fusarium
Cendawan fusarium menyebabkan layu tanaman. Pathogen ini menyerang tanaman sejak dari persemaian hingga tanaman menjelang panen. Tanaman yang diserang tiba-tiba layu. Jika tanaman masih terlalu muda akan mati dalam 1 – 2 hari. Tanaman yang sudah agak tua dapat bertahan sampai 4-5 hari. Tanaman yang menjelang panen, jika terserang da kemudian mati, kualitas buahnya akan berkurang baik aroma maupun rasa. Pathogen tersebut dapat hidup dalam tanah untuk beberapa tahun. Cendawan masuk kedalam tanah melalui akar atau daun yang terdekat dengan tanah. Daun yang terserang menjadi busuk kering. Jika hari hujan pada daun yang busuk timbul massa spora berwarna kemerahan. Kemudian seluruh tanaman layu, mongering dan daun akan mati.
Pengendalian :
-          Memotong daun yang terdekat dengan tanah yang telah terserang cendawan.
-          Tidak menanam pada tanah – tanah yang sudah berinvestasi pathogen.
-          Menyemprot dengan fungisida berbahan aktif belerang anorganik atau belerang organic.

Pseudoperonospora
Cendawan ini menyebabkan penyakit embun bulu. Biasanya menyerang tanaman yang sudah di lapang. Gejala pertama tampak pada daun atas, tengah, dan bawah. Pada daun tampak seperti embun/ kapas/bulu. Kemudian dalam waktu 1 -2 hari daun akan mengering. Spora akan terbentuk pada saat keadaan lembab, kemudian disebarkan pada saat cuaca cerah. Tanaman yang terserang berat akan terpengaruh pada bentuk dan penampakan buah, misalnya serat ( net )tidak timbul. Selain itu kandungan gula akan berkurang karena luasnya daun yang digunakan untuk produksi gula berkurang KIBt kerusakan yang ditimbulkan oleh pathogen.
Pengendalian hal tersebut adalah dengan membakar daun yang telah terserang dan menyemprot daun yang masih sehat dengan fungisida yang mengandung belerang, untuk mencegah meluasnya penyebaran pathogen.
  
Erysiphe
Cendawan ini menyebabkan penyakit powdery mildew (embun empung ). Gejala pada tanaman yang terserang daun dan batang tertutup oleh cendawan putih, sehingga melemahkan dan  menghambat pertumbuhan tanaman. Sehingga kualitas yang dihasilkan menjadi rendah.
Pengendaliannya ; membakar tanaman yang telah diketahui terserang, menyemprot dengan fungisida yang mengandung bahan bakar aktif dinitrocaprylphenol crotonate. Dimana fungisida ini akan mematikan miselium.

Bakteri
Bakteri menyebabkan penyakit layu. Pathogen masuk melalui akar tanaman yang terluka sewaktu mencabut gulma atau selagi menugal lubang pupuk. Dapat juga melalui bekas pangkasan tunas lateral dan atau tunas apical.
Pengendalian :
. Menghindari terjadinya pelukan pada akar tanaman.
. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada cuaca cerahpagi hari, agar luka pangkasan cepat  kering, sehingga pembentukan kalus ( jaringan baru ) lebih cepat.
. menyemprot dengan bakterisida

Virus
Virus dapat menyebabkan penyakit mosaic pada tanaman melon. Daun tanaman yang terserang berwarna hijau tua, bergabung disekitar tulang daun, kemudian terbentuk bercak kuning, dan hijau muda. Beberapa daun menjadi keriting atau berubah bentuk. Bunga seringkali tidak terbentuk atau buah menjadi tidak normal. Virus dapat ditularkan melalui benih, sentuhan anggota badan manusia, alat-alat pertanian, serta kutu daun, thrips, dan tugau.
Pengendalian dapat dilakukan dengan : membuang dan membakar tanaman yang telah terserang, menggunakan varietas yang tahan, dan yang ketiga menyemprot dengan insektisida serangga vector.

Cendawan Tanah.
Pathogen pythium, phytophtora, sclerotium, sclerotinia, dan verticillium dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman melon. Kadang-kadang terjadi pengguguran daun. Cendawan tanah menginfeksi melalui akar tanaman.
Pengendaliannya untuk cendawan tanah dapat dilakukan dengan cara :
1.       Menanam bergiliran dengan tanaman padi, bukan tomat, kentang, cabe dan terong.
2.       Sisa-sisa tanaman yang megandung pathogen di buang sewaktu pengolahan tanah.
3.       Menyiram fungisida organic cair ke dalam tanah.
4.       Menanam pada tanah yang tidak terinfeksi pathogen.

Nematoda
Pathogen ini mirip cacing tetapi mempunyai stilet sebagai alat mulut dan berukuran mikroskopis. Jenis yang diketahui menyerang tanaman melon ialah meloidogyne.
Pengendaliannya denga cara :
a.       menaburkan metatisida granula ( butiran ) 2 minggu sebelum tanam
b.      mencabut tanaman yang telah terserang samapi ke akar akarnya lalu dibakar, dan daun disekitarnya ditaburi metatisida.

Aphis
Kutu daun aphis menjadi masalah utama pada musim kemarau, biasanya menggerobol di permukaan daun bagian bawah, sehingga sering terlewati dari perhatian sang pemilik kebun melon. Hama ini mengisap cairan sekaligus menularkan penyakit virus. Pengendalian dari haman ini adalah cukup menyemprotkan insektisida yang mengadung bahan aktif nicotine – sulfat atau nicotine – lime. Penyemprotan dilakukan 4- 6 hari sekali, dengan siklus hidupnya.

Kumbang Mentimun.
Hama ini memakan daun sejak tanaman baru mulai tumbuh sampai menjelang panen. Selain memakai jaringan tanaman dari permukaan bawah daun, kumbang ini juga menularkan penyakit baktei yang dibawa dari tanaman lain. Pengendaliannya hampir sama dengan Aphis cukup menyemprotkan insektisida dengan bahan aktif rotenome, cryolite, atau metoxy-chlor.

Ulat Pemakan dan Perusak Buah.
Berbagai jenis ulat dapat merusak daun dan buah. Walaupun ulat ini belum pernah mematikan tanaman tetapi dapat menurunkan kualitas dan kuantitas buah yang dihasilkan. Sebab mengurangi luas daun yang digunakan untuk fotosintesa. Penyempitan itu mengakibatkan zat gula yang diproduksi oleh melon tidak optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pengendalian disemprot dengan insektisida jenis racun kontak, atau racun perut atau bisa juga dilakukan dengan tangan.

Lalat Buah Dacus
Lalat buah ini tidak merusak buah tetapi meletakkan telurnya pada buah melon yang baik dan masih muda, tua maupun buah yang sudah di tempat penyimpanan. Telur ini kemudian menjadi tempayak (belatung ) yang akan merusak buah dengan menggerogoti isi buah sampai tinggal airnya. Buah yang sudah terserang tetap kelihatan sehat dan utuh, tetapi setelah di belah yang didapat Cuma bubur belatung. Buah muda yang baru ditusuk oleh lalat betina yang bertelur akan mengeluarkan getah berwarna putih. Setelah kering getah itu menjdi merah.
Pengendaliannya : dengan menanam melon tidak berdekatan dengan pohon nangka, belimbing, atau buah durian, yang kedua menyemprot dengan insektisida racun kontak dan insektisida sistematik yang cara kerjanya masuk kedalam jaringan tanaman.

Thrips
Serangga ini menyerang pucuk daun atau bunga dan daun yang terserang terbentuk menjadi keriting. Bagian yang diserang berukuran hanya beberapa milimetersaja dimana jika kita perhatikan gejala awal mula-mula berwarna merah lalu berubah menjadi coklat sampai hitam. Bunga betina yang telah diserang biasanya rontok atau bentuk buah abnormal. Pengendaliannya cukup menyemprot dengan racun kontak 3-4 hari sekali.

Gulma
Gulma ( tumbuhan pengganggu ) merugikan tanaman karena bersaing zat hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma dilakukan sejak tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar akan merusak parakaran tanaman melon.

                               











 

Blogger news

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Blogroll

Blog Archive